Martino sudah kembali ke Barcelona usai merayakan Natal bersama keluarganya di Rosario, Argentina. Pelatih asal Argentina itu tidak membuang banyak waktu untuk segera bekerja. Seperti dikutip dari Marca, Senin 30 Desember 2013, Martino punya satu pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi.
Pekerjaan rumah itu adalah mengantisipasi situasi bola-bola mati lawan. Dari 27 pertandingan yang sudah dilalui Barcelona musim ini, klub asal Catalunya itu sudah lima kali kebobolan lewat situasi bola-bola mati. Hal itu terjadi ketika melawan Valencia, Sevilla, Real Valladolid, Getafedan Glasgow Celtic.
Lini pertahanan Barcelona terlihat rapuh saat menghadapi situasi tendangan bebas atau sepak pojok. Martino sadar kelemahan tersebut harus segera diatasi. Pasalnya, Barcelona mendapat persaingan yang ketat baik di ajang La Liga dan Liga Champions.
Di pentas La Liga, Barcelona hanya unggul selisih gol atas Atletico Madrid setelah sama-sama mengoleksi 46 poin. Sedangkan di Liga Champions, Lionel Messi dan kawan-kawan akan menghadapi raksasa Inggris, Manchester City, pada leg pertama babak 16 besar, 18 Februari 2013.
ManCity memiliki kekuatan dalam bola-bola mati dengan pemain seperti Alvaro Negredo, Edin Dzeko maupun bek Vincent Kompany. Terakhir, The Citizens sukses mencetak gol lewat situasi bola mati saat mengalahkan Liverpool 2-1, 26 Desember 2013. Ketika itu Kompany berhasil memanfaatkan sepak pojok David Silva.
Strategi bertahan Barcelona saat menghadapi sepak pojok memang berbeda di bawah asuhan Martino. Ketika masih dilatih Josep Guardiola dan Tito Vilanova, Barcelona menerapkan strategi bertahan zone marking. Sedangkan bersama Martino, Barcelona sering menggunakan man-to-man defending saat menghadapi sepak pojok.